“Jadi tingkat keamanan tinggi. Ada pemalsuan, tapi tidak akan bisa mirip dari sisi apapun,” bebernya.
Marlison memaparkan, Rupiah TE 2022 yang asli setidaknya memiliki tiga tingkatan keamanan. Pertama, secara kasat mata dengan cara melihat, meraba dan menerawang. Menurutnya, uang palsu dan uang asli bisa dibedakan dengan kasat mata, karena teknologi, bahan baku dan mesin cetak yang dikeluarkan berbeda dan sangat terbatas.
Adapun bahan pembuatan uang dipasok secara terbatas dengan menggunakan tinta khusus yang tidak diperjualbelikan. Mesin cetak yang digunakan juga memiliki teknologi tinggi sehingga tidak bisa dipalsukan.
“Kemarin kan ada sempat informasi bahwa warna melati (di uang palsu) mirip dengn uang asli. Tapi ga akan sama, melati kita warna warni dan bergerak. Itu gaakan bisa (dipalsukan) karena teknologi tinta dan cetak berbeda,” bebernya.
Kedua, BI juga memperlengkapi pemegang uang (cash holder) seperti bank dan kasir dengan teknologi UV untuk bisa membedakan uang asli dan palsu. Terakhir, terdapat teknologi tertinggi yang diklaim hanya diketahui oleh BI.
“Jadi ada titik-titik dimana orang ga akan bisa (memalsukan). Temuan pemalsuan sebelumnya itu sangat konvensional dimana rata-rata menggunakan laser printer dengan kertas biasa yang kita pegang pasti licin. Sementara uang asli pasti kasar,” tutupnya.
(dov/evs)