Logo Bloomberg Technoz

1. Ekspansi

Ekspansi dari anggota kelompok saat ini yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan menjadi agenda utama setelah ditunda pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dibentuk pada tahun 2009 dan dengan penambahan Afrika Selatan setahun kemudian, saat ini ada 23 negara lain yang berada dalam antrian untuk bergabung, termasuk Indonesia, Arab Saudi, dan Mesir.

Peta negara-negara yang sudah dan ingin bergabung dengan BRICS. (Sumber: Bloomberg)

Upaya China untuk melakukan ekspansi dengan cepat telah menghadapi tentangan dari India, yang khawatir kelompok ini bisa menjadi corong bagi negara tetangganya yang kuat. Brasil juga khawatir akan menjauhkan diri dari barat. Namun menurut pejabat yang mengetahui diskusi tersebut, oposisi mulai melemah. Sekarang negara-negara ini meminta agar aturan dan kriteria penerimaan disepakati.

2. Mata Uang Bersama

Mata uang dunia didominasi oleh AS. (Sumber: Bloomberg)

BRICS akan menghidupkan kembali gagasan mengurangi dominasi dolar dalam pembayaran internasional atau dedolarisasi, yang telah diajukan dalam pertemuan sebelumnya. Debat ini muncul kembali setelah kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan mata uang AS melonjak, bersama dengan harga komoditas yang dihargai dalam dolar.

Proposal yang akan dipertimbangkan termasuk meningkatkan penggunaan mata uang nasional para anggota untuk perdagangan dan mendirikan sistem pembayaran bersama. Tujuan untuk menciptakan mata uang bersama dilihat sebagai proyek jangka panjang.

Sejumlah anggota BRICS sudah mulai menyelesaikan kesepakatan perdagangan bilateral dalam mata uang lokal. India memiliki perjanjian dengan Malaysia untuk meningkatkan penggunaan rupee dalam bisnis lintas batas. Brasil dan China tahun ini telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal mereka, dan India dan Rusia melakukan pendekatan dengan Afrika Selatan soal menghubungkan penyelesaian pembayaran dalam mata uang masing-masing.

3. New Development Bank

Perdagangan antara negara-negara anggota BRICS melonjak sebanyak 56%, menjadi $422 miliar selama lima tahun terakhir. Data dari Nominal Higher School of Economics di Moskow menunjukkan kolektif produk domestik bruto (PDB) mereka sebesar $25,9 triliun, atau setara dengan 25,7% dari output global.

Bagan perdagangan negara-negara BRICS. (Sumber: Bloomberg)

Sooklal mengatakan Bank Pembangunan Baru (New Development Bank/NDB), yang akan menjadi saluran untuk transaksi semacam itu, telah memperkirakan bahwa setidaknya sepertiga dari pinjaman akan dilakukan dalam mata uang lokal pada tahun 2026.

Presiden bank yang berbasis di Shanghai tersebut, Dilma Rousseff, akan memberikan pembaruan pada KTT BRICS tentang rencana untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya. NDB, yang didirikan sebagai alternatif untuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada tahun 2015, telah terhambat oleh sanksi Barat terhadap Rusia, sebagai anggota pendiri, menyusul invasinya ke Ukraina.

Selain itu, kata Sooklal, ada keinginan untuk memperluas keranjang peminjaman bank. Beberapa negara di Timur Tengah dan di wilayah Asia lainnya, yang tertarik untuk berkontribusi pada modal NDB. Dia menambahkan bahwa 12 negara sedang mempertimbangkan untuk menjadi anggota penuh.

4. Ukraina

Hasil pemungutan suara soal penyelesaian perang di Rusia oleh PBB. (Sumber: Bloomberg)

Invasi Rusia ke Ukraina, yang sudah terjadi selama 18 bulan, akan masuk dalam agenda pertemuan tersebut. Negara-negara BRICS sebagian besar tetap bersatu sejak perang tersebut dimulai, dengan hanya Brasil yang memberikan suara mendukung resolusi PBB pada bulan Februari yang meminta akhir konflik, dan menuntut Rusia untuk mundur. China, India, dan Afrika Selatan abstain.

Lula telah mengatakan bahwa ia ingin BRICS membantu menciptakan perdamaian. Afrika Selatan sedang mendorong inisiatif Afrika untuk mengakhiri pertempuran tersebut.

5. Ketahanan Pangan

Kenaikan harga pangan yang melonjak merugikan miliaran orang termiskin di dunia, dan ketahanan pangan akan menjadi salah satu topik dalam agenda. Saat ini, situasi diperburuk oleh tindakan India dan Rusia.

India, yang menyumbang 40% dari perdagangan beras dunia, telah meningkatkan pembatasan ekspor untuk melindungi pasar lokalnya. Sementara Rusia telah keluar dari perjanjian untuk memastikan kelancaran ekspor gandum Ukraina, yang sebelumnya merupakan bagian dari sebuah kerja sama yang langka selama perang.

Negara-negara yang mengkonsumsi nasi. (Sumber: Bloomberg)

Beras sangat penting dalam pola makan penduduk Asia dan Afrika, memberikan hingga 60% dari total asupan kalori bagi orang-orang di wilayah ini. India akan menjadi tuan rumah Forum India-Afrika sementara di Afrika Selatan, dan China berencana untuk menyelenggarakan acara serupa.

"Saya percaya keduanya akan membuat pengumuman termasuk seputar pertanian," kata Sooklal. "Saya cukup yakin bahwa beberapa masalah ini akan diatasi dengan positif."

--Dengan asistensi dari Simone Preissler Iglesias, S'thembile Cele, Sudhi Ranjan Sen, Colum Murphy dan Anup Roy.

(bbn)

No more pages