Aktivis HAM yang juga Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menanggapi pidato Presiden Jokowi. Dia menyayangkan pidato Jokowi yang cukup banyak mengambil porsi mencurahkan uneg-uneg alias curcol. Banyak hal penting kata dia yang justru luput dari pidato Presiden Jokowi. Dalam hal pembangunan kata Usman, tidak juga merata dirasakan oleh rakyat termasuk oleh rakyat Papua.
"Ambisi Jokowi seperti yang di Halmahera dan juga Papua seluruhnya memperlihatkan bahwa kebijakan-kebijakan dari pemerintahan Jokowi banyak masalah. Sama juga tidak diinfokan dengan baik kepada masyarakat, konsultasikan secara baik-baik kepada masyarakat dan juga (tidak) didahului oleh masyarakat tanpa paksaan," kata Usman Hamid saat dihubungi pada Kamis (17/8/2023).
Usman juga menyinggung soal demokrasi di Indonesia yang iklimnya justru kian tak kondusif pada saat ini.
"Dan itu mungkin menjelaskan mengapa kondisi Kebebasan (berekspresi) di Indonesia mendapat sorotan yg negatif. Kalau kita lihat di laporan PBB (Dewan HAM) masalah kebebasan demokrasi Indonesia juga disorot," kata mantan Ketua Badan Pekerja KontraS ini.
Secara umum, pidato Presiden Jokowi dia simpulkan terkesan sanjungan pada diri sendiri. Keberhasilan pembangunan juga terkesan hanya sebatas angka tanpa memastikan hal tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
"Jadi saya kira pidato itu lebih kesanjungan kepada dirinya seolah semua telah berhasil tanpa secara jujur melihat tantangan ke depan," tutupnya.
(ezr)