Pengamat: Pidato Tahun Terakhir Jokowi Berisi Sanjungan Diri
Pramesti Regita Cindy
18 August 2023 12:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada momen hari kemerdekaan kali ini dominan bernuansa politik. Dia juga menonjolkan narasi soal public dan international trust dari dunia global yang diklaim meningkat terhadap Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan, saat menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir, Indonesia teruji dan telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan.
Presiden Jokowi juga menyinggung soal Indonesia yang makin kredibel. Indonesia kata dia sudah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6% di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022. Selain itu menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp3.212 triliun dari tahun 2015-2023.
Namun secara detail soal kinerja lembaga negara dan isu pemberantasan korupsi dan HAM memang kurang dielaborasi oleh Presiden Jokowi. Bahkan soal polusi, dia lebih sering menyinggung soal "polusi budaya" yang merujuk pada demokrasi dan kritik yang begitu masif termasuk lewat media sosial. Jokowi mengatakan dia juga mengetahui ekspresi kemarahan, ejekan bahkan makian dan fitnah.
"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang? Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," kata Jokowi saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di gedung DPR, Senayan, Rabu (16/8/2023).
Selain itu Jokowi juga cukup panjang lebar membahas soal hilirisasi industri termasuk menyetop ekspor bahan mentah nikel. Jokowi mengatakan, dalam hal pembangunan tidak perlu lari cepat atau sprint melainkan harus lari maraton agar tahan lama dan berkesinambungan.