Immanual John Milton-Bloomberg News
Bloomberg, Tiga operator telekomunikasi nirkabel teratas di Amerika Serikat telah kehilangan pendapatan miliaran dolar AS karena penjualan smartphone menurun pada periode pasca pandemi.
AT&T Inc, T-Mobile US Inc. dan Verizon Communications Inc. dalam perhitungan kumulatif kehilangan hampir US$5 miliar (sekitar Rp75 triliun) dalam penjualan perangkat selama 12 bulan terakhir, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan perangkat T-Mobile turun 23% pada kuartal terakhir, AT&T turun 7% dan raihan telepon pascabayar Verizon turun 34%. Para eksekutif menyalahkan para pembuat smartphone, juga mengatakan konsumen telah menunggu lebih lama pada periode upgrade.
Chief Executive Officer (CEO) Verizon, Hans Vestberg, mengatakan bahwa belum ada perangkat baru yang "major" baru-baru ini, sementara Chief Financial Officer (CFO) T-Mobile, Peter Osvaldik, mengatakan para pelanggan “cukup nyaman dengan perangkat mereka” untuk jangka waktu yang lebih lama.
Perubahan ini terjadi setelah lonjakan permintaan perangkat nirkabel selama pandemi Covid-19. Kala itu pendapatan mencapai US$ 6 miliar per operator pada kuartal terakhir tahun 2020 disokong oleh promosi produk, kebijakan lockdown, dan stimulus. Kini kondisi kembali normal pasca pandemi, dan para operator telekomunikasi selektif dalam berpromosi.
Hampir sepertiga dari pembeli ponsel baru di bulan Maret memilih tidak mengganti perangkat lama mereka setidaknya selama tiga tahun. Data ini naik dari hanya 20% pada bulan Maret tahun lalu, demikian hasil analisis dari Consumer Intelligence Research Partners.
Periode pemakaian smartphone untuk konsumen AS juga naik menjadi tiga setengah tahun pada kuartal terakhir, menurut Assurant Inc.
Awal bulan ini, Apple Inc. membukukan penurunan penjualan selama tiga kuartal berturut-turut, sementara produsen seperti Samsung Electronics Co. juga mengalami penurunan penjualan atau tetap datar.
Penurunan pendapatan tidak selalu berarti buruk bagi perusahaan telekomunikasi. “Penjualan perangkat yang lebih rendah adalah hal yang baik bagi operator,” kata Jonathan Chaplin Managing Partner New Street Research LLP. Menurut Chaplin operator sering merugi dalam penjualan smartphone karena pemberian diskon.

“Jika tingkat upgrade menurun, mereka mensubsidi lebih sedikit handset, dan margin mereka meluas,” katanya. Namun, upgrade smartphone yang kurang menarik dapat menimbulkan masalah bagi pendapatan layanan.
Pasalnya sangat penting bagi operator karena lini servis menghasilkan sekitar tiga perempat dari total penjualan. Perusahaan kerap memberi penawaran seperti telepon gratis untuk mendatangkan pelanggan baru dan mendorong pertumbuhan.
Chaplin dari New Street melihat bahwa pendapatan dari upgrade dan peralatan akan terus menurun hingga akhir tahun tanpa adanya peluncuran iPhone yang paling dinanti seri 15 di bulan September atau Oktober.
Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook pun memiliki visibilitas yang terbatas: “Sangat sulit untuk memperkirakan secara real time apa yang sedang terjadi dengan siklus peningkatan.”
Perlambatan pertumbuhan pelanggan telah membebani saham operator tahun ini. AT&T turun 23%, Verizon turun 16%, dan T-Mobile, yang baru-baru ini mengalami kuartal kedua terbaiknya dalam delapan tahun terakhir, turun sekitar 1%.
-Dengan asistensi Scott Moritz.
(bbn)