Walter Deligatti Nero hadir di hadapan komite kongres yang menyelidiki kerusuhan yang meletus pada 8 Januari 2023, ketika para pendukung Bolsonaro menyerbu gedung-gedung utama pemerintah di Brasilia, ibukota Brasilia, dalam upaya membatalkan kekalahannya dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada pemilu Oktober 2022.
Dalam kampanye pemilu tahun lalu, Bolsonaro menyebarkan konspirasi dan membuat pernyataan tidak berdasar bahwa sistem pemungutan suara elektronik Brasil rentan terhadap kecurangan. Kesaksian Walter Deligatti Nero menjadi menjadi salah satu pernyataan langsung adanya klaim palsu Bolsonaro dan peran aktifnya dalam upaya merusak sistem pemilihan Brasil sebelum kontes berlangsung.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan menyelamatkan Brasil. Saya harus membantunya memastikan pemilu yang jujur. Kebebasan rakyat yang dipertaruhkan,” kata Walter Deligatti Nero kepada komite kongres Brasil.
Delgatti Neto tidak memberikan bukti langsung untuk mendukung klaimnya, tetapi mencantumkan nama-nama orang yang menurutnya menyaksikan permintaan tersebut.
Juru bicara Bolsonaro, Fabio Wajngarten, membantah pernyataan tersebut di media sosial, dengan mengatakan bahwa Delgatti Neto "bohong, bohong, bohong." Pengacara Bolsonaro mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa Delgatti Neto memberikan informasi yang salah dan mereka berencana untuk mengambil tindakan hukum.
Pengacara Bolsonaro membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa setelah Delgatti Neto memberitahunya tentang "dugaan kerentanan sistem pemilu," Bolsonaro memerintahkan Kementerian Pertahanan menyelidiki tuduhan tersebut. Mereka juga mengatakan setelah pertemuan awal di kediaman kepresidenan, Bolsonaro "tidak pernah lagi" bertemu dengan Delgatti Neto, dan tidak melakukan "kontak langsung atau tidak langsung dengannya."
Klaim tersebut berpotensi menambah tumpukan masalah hukum yang dihadapi Bolsonaro, yang telah disusun oleh otoritas pemilu Brasil. Kesaksian ini muncul kurang dari seminggu setelah Polisi Federal meminta pengadilan membuka catatan perbankan dan pajak untuk penyelidikan apakah Bolsonaro mencoba menjual hadiah yang diterimanya sebagai presiden.
Pihak berwenang Brazil juga telah menahan sekutu Bolsonaro dalam penyelidikan lain yang, bersama dengan penyelidikan kongres, telah mencari bukti apakah mantan presiden dan pejabat dari pemerintahannya mengetahui - atau berpotensi terlibat dalam - upaya untuk membatalkan pemilihan.
"Setelah kesaksian Walter Deligatti Nero, kita tidak memerlukan hal lain dalam memperjelas siapa yang berada di balik kudeta di negara ini," ujar anggota Kongres Jandira Feghali, seorang sekutu Presiden Luiz Inacio Lula, dalam sidang tersebut. “[Mantan] Presiden Republik ingin menyewa hacker guna memalsukan surat suara elektronik. Ini adalah kejahatan demi kejahatan."
Delgatti Neto akan memberikan kesaksian kepada Polisi Federal untuk kedua kalinya pada hari Jumat pagi. Mahkamah Agung Brasil, di mana Moraes menjadi salah satu anggotanya, menolak berkomentar. Kementerian Pertahanan belum menanggapi klaim Delgatti Neto.
(bbn)