Dalam rapat edisi Juli, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 5,25-5,5%. Namun, ada perbedaan pendapat di antara para pengambil keputusan.
Beberapa peserta rapat menyatakan ada risiko bagi perekonomian jika suku bunga naik terlalu tinggi. Sementara sebagian besar lainnya berkeras bahwa ‘perang’ melawan inflasi harus menjadi prioritas.
Artinya, kebijakan moneter masih akan cenderung ketat, suku bunga akan tetap bertahan tinggi untuk waktu yang cukup lama. Higher for longer.
Ditopang oleh sentimen suku bunga tinggi, dolar AS pun di atas angin. Sepertinya dolar AS akan perkasa di hadapan berbagai mata uang dunia, tidak terkecuali rupiah.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, rupiah mungkin melemah hari ini dan berada di kisaran Rp 15.315-15.344/US$.
Namun, ke depan ruang penguatan masih terbuka. Resisten terdekat ada di Rp 15.258/US$. Jika tertembus, maka ada peluang menguat lagi menuju Rp 15.217/US$..
Selama rupiah masih bertengger di atas Rp 15.280/US$, maka masih ada potensi untuk melemah. Namun apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp 15.240/US$ dalam tren jangka menengah, maka rupiah berpotensi menuju Rp15.188/US$.
(aji)