Ia menegaskan masih terdapat properti siap huni justru belum juga terjual. Sekitar 53% pengembang melaporkan jumlah yang cukup besar dalam survei tersebut, dengan hampir sepertiga dari unit-unit tersebut telah coba dipasarkan selama lebih dari tiga tahun.
Sejumlah alasan mandeknya penjualan unit properti ada pada pembiayaan. Harga juga tinggi dan kebijakan properti untuk Bumiputera, sebagai kelompok mayoritas.
Awal tahun ini, Wakil Menteri Keuangan Ahmad Maslan mengatakan Malaysia memiliki 22.746 unit properti yang belum terjual senilai 18,41 miliar ringgit atau US$ 3,96 miliar (sekitar Rp59,4 triliun) per Desember 2022.
(bbn)
No more pages