Olivia Poh - Bloomberg News

Bloomberg - Saham Sea Ltd. mengalami penurunan harga bersejarah sebesar 29% hanya dalam sehari dan menghapus hampir US$10 miliar atau Rp150 triliun (kurs US$1 = Rp15.000) dari nilai pasarnya. Hal ini memusnahkan seperempat kekayaan salah satu pendiri Forrest Li dalam semalam sambil menggelapkan prospek dari Sea.

Perusahaan online terbesar di Asia Tenggara ini mencatat penurunan terbesar dalam satu hari setelah melaporkan pendapatan yang meleset dari perkiraan analis, Sea merombak bisnisnya untuk fokus pada profitabilitas hanya beberapa bulan yang lalu. Dalam perubahan yang mengejutkan, Li mengatakan kepada analis pada hari Selasa bahwa Sea bermaksud untuk meningkatkan investasi di arena yang sangat kompetitif, yang berpotensi menghasilkan kerugian di masa depan.

Investor tidak menerimanya dengan baik. Aksi jual yang dihasilkan menghapus US$1 miliar dari kekayaan bersih Li, yang dinilai terutama berdasarkan saham dan opsi di Sea, menurut Bloomberg Billionaires Index. Li, yang pernah menjadi orang terkaya di Singapura dengan kekayaan US$20 miliar, sekarang hanya bernilai US$2,9 miliar. Co-founder Gang Ye dan David Chen kehilangan total US$700 juta. Kekayaan Ye saat ini mencapai sekitar US$1,9 miliar dan Chen kehilangan status miliardernya.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah manuver Li akan membantu Sea mengatasi persaingan agresif dari Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd. serta pendatang baru seperti TikTok milik ByteDance Ltd., yang melakukan ekspansi pesat di pasar utama seperti Indonesia dengan andalan live streaming . Risikonya adalah Sea, yang melaporkan kerugian selama lebih dari satu dekade setelah didirikan pada tahun 2009, akan kembali rugi, setelah mencetak laba dalam tiga kuartal terakhir.