Peluang pemotongan suku bunga oleh pembuat kebijakan di negara-negara Asia yang sedang berkembang yang semakin rendah, akan menghilangkan katalis positif jangka pendek bagi obligasi. Investor berbasis dolar telah mengalami kerugian sebesar 1,9% pada utang negara-negara Asia yang sedang berkembang sejauh bulan ini, menurut indeks obligasi Asia yang sedang berkembang, yang merupakan hasil terburuk sejak Februari.
Berikut tiga grafik yang menggambarkan perubahan sentimen yang hawkish:
1. India
Di India, rate swap enam bulan satu hari sedang mematok kenaikan suku bunga sekitar 20 basis poin dalam jangka waktu tersebut, setelah menunjukkan pemotongan suku bunga seperempat persen dalam periode yang sama pada akhir Juni. Hal ini terjadi karena lonjakan harga makanan yang menyebabkan inflasi bulan Juli melampaui kisaran target 2%-6% yang ditetapkan Bank Sentral India untuk pertama kalinya dalam lima bulan.
Bank Sentral India mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah selama pertemuan ketiga minggu lalu. Akan tetapi, kenaikan harga membuat para ekonom memundurkan proyeksi pemotongan suku bunga lebih dalam ke tahun 2024.
2. Korea Selatan
Rate swap di Korea Selatan berubah dari mematok pemangkasan suku bunga sekitar 25 basis poin dalam 12 bulan ke depan pada akhir Mei, menjadi ekspektasi tanpa perubahan dalam jangka waktu tersebut. Pada pertemuan kebijakan Bank Sentral Korea pada Juli, keenam anggota komite terbuka terhadap kemungkinan kebijakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi menjadi tingkat terminal 3.75%. Keputusan selanjutnya dijadwalkan pada tanggal 24 Agustus.
3. Indonesia
Imbal hasil dua tahun Indonesia yang sensitif terhadap suku bunga telah meningkat, memperlebar selisihnya dengan suku bunga kebijakan bank sentral, yang berada di bawah nol pada akhir Mei. Pergerakan ini menunjukkan melemahnya taruhan dovish bagi Bank Indonesia, terutama karena mata uang negara berada di bawah rata-rata negara-negara lain di Asia Tenggara sejak saat itu. Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada tanggal 24 Agustus.
(bbn)