Pada Juli, pertumbuhan produksi industri tercatat 3,7% year-on-year (yoy). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang 4,4%.
Kemudian penjualan ritel pada Juli tumbuh 2,5%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 3,1%. Sedangkan tingkat pengangguran Juli berada di 5,3%, naik dari bulan sebelumnya yang 5,2%.
Terbaru, indeks harga rumah mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 0,1% pada Juli. Memburuk dibandingkan bulan sebelumnya yang stagnan.
Padahal awalnya China diharapkan jadi motor pertumbuhan ekonomi dunia. Jika China saja masih lemas, maka sepertinya pertumbuhan ekonomi global belum bisa lepas landas.
Secara teknikal, harga minyak masih bisa turun lagi. Untuk WTI, target koreksi terdekat adalah di US$ 75,48/barel. Jika tertembus maka ada risiko turun lagi ke US$ 75,14/barel.
Sedangkan untuk brent, sepertinya koreksi harga juga di depan mata. Target koreksi terdekat ada di US$ 79,56/barel. Jika tertembus, maka bisa turun lagi menuju US$ 79,19/barel.
(aji)