Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan ini terjadi usai rilis notula rapat (minutes of meeting) The Fed edisi Juli. Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa ada kemungkinan The Fed akan terus menaikkan suku bunga acuan untuk meredam tekanan inflasi.

“The Fed tidak punya pilihan kecuali melanjutkan (pengetatan moneter) sampai mereka yakin bahwa ekspektasi inflasi sudah teredam. Melakukan hal yang sebaliknya malah membuat beberapa risiko muncul kembali. Walau 2 gubernur ingin suku bunga acuan ditahan pada Juli, tetapi perlu dicatat bahwa menahan suku bunga bukanlah pivot (pembalikan),” terang Steve Sosnick, Chief Strategist di Interactive Brokers.

Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) naik ke posisi tertinggi dalam 2 bulan. Poundsterling Inggris juga menguat ditopang oleh inflasi yang di atas ekspektasi.

Sedangkan yen Jepang melemah ke posisi terendah sepanjang 2023. Kemudian yuan China melemah seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap situasi ekonomi dan keuangan.

Salah satu bank bayangan (shadow bank) di China tidak bisa membayar keuntungan atas beberapa produk investasinya, yang menyulut protes di Beijing. Perusahaan ini menawarkan produk dengan keuntungan tinggi yang terkait dengan sektor real estat.

Sedangkan pendapatan Tencent Holdings Ltd yang mengecewakan membuat pasar cemas akan prospek sektor teknologi di China. 

Namun, pasar belum sepenuhnya mencerminkan pelemahan fundamental ekonomi China, kata Tiffany Wilding, Ekonom Pacific Investment Management Co.

“Dengan jeda yang biasanya terjadi, deflasi baru saja dimulai di level konsumen. Diskon akan terus meningkat dalam beberapa kuartal ke depan,” sebut Wilding dalam catatannya.

(bbn)

No more pages