Logo Bloomberg Technoz

RAPBN 2024

RAPBN 2024 Defisit 2,29% PDB, Masih Gali Lubang-Tutup Lubang

Sultan Ibnu Affan
16 August 2023 14:54

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Defisit anggaran tahun depan lebih rendah dibandingkan target tahun ini.

"Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari Penerimaan Perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473 triliun, serta Hibah sebesar Rp0,4 triliun. Belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp857,6 triliun," ungkap Kepala Negara dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023).

Keseimbangan primer, lanjut Jokowi, diperkirakan defisit Rp25,5 triliun. Namun bergerak menuju surplus.

Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja di luar pembayaran bunga utang. Saat keseimbangan primer defisit, artinya utang lama harus dibayar dengan utang baru alias gali lubang tutup lubang.

Dengan postur penerimaan dan belanja tersebut, sambung Jokowi, RAPBN 2024 direncanakan defisit Rp522,8 triliun. Ini setara dengan 2,29% terhadap PDB, lebih rendah dibandingkan target defisit APBN 2023 yang sebesar 2,84% PDB.