Bloomberg Technoz, Jakarta - Holding BUMN pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) akan menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Vale Indonesia Tbk. sesuai dengan arahan pemerintah.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (Ratas) bersama yang digelar beberapa waktu lalu memutuskan bahwa porsi saham Vale Indonesia yang dikuasai negara harus ditambah. Rencana tersebut sejalan dengan fokus pemerintah melakukan hilirisasi tambang.
"Sikap kita mengenai Vale Indonesia berdasarkan Ratas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi putusannya adalah porsi [saham] yang dikuasai oleh negara harus dibesarkan melalui MIND ID," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (6/2/2023).
Sebagai catatan, penambahan porsi kepemilikan saham pemerintah merupakan kelanjutan sisa kewajiban divestasi 51% Vale Indonesia sebagai syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Izin wilayah operasi tambang nikel perusahaan tersebut akan berakhir pada 28 Desember 2025 mendatang.
Hendi tidak menyebutkan persentase penambahan porsi saham pemerintah di Vale Indonesia. Namun yang jelas, penambahan tersebut sifatnya adalah konsolidasi.
"MIND ID diharapkan jadi pihak yang mengkonsolidasi Vale Indonesia seperti yang terjadi pada PT Freeport Indonesia, porsinya terkonsolidasi," ujarnya.
Hingga saat ini, Hendi menyebut pihaknya belum membuka pembicaraan lanjutan dengan Vale Indonesia mengenai rencana tersebut. Dua pemegang saham terbesar Vale Indonesia, yakni Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining sebelumnya sempat menyatakan kesiapannya untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya ke Pemerintah Indonesia.
Saat ini, kepemilikan saham pemerintah melalui MIND ID jumlahnya baru mencapai 20% lewat akuisisi yang dilakukan pada 2020 dengam nilai US$290 juta.
(rez/evs)