Bank MNC Internasional memiliki modal dasar Rp 6 triliun. Saat ini struktur kepemilikan saham BABP terjadi menjadi tiga pihak; PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) sebesar 50,10%, Winfly Ltd 14,61%, dan masyarakat 35,29%.
Jika mencermati kekuatan dari MNC Bank, per November 2022 perseroan memiliki aset senilai Rp 16,89 triliun, tumbuh 25% secara tahunan. Pencapaian kredit Rp 10,66 triliun. Kredit mengalami peningkatan 27,8% secara tahunan dibanding November 2021, Rp 8,34 triliun.
Adapun laba bersih yang dibukukan oleh MNC Bank tercatat Rp 73,01 miliar, tumbuh 936,91%, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan 24,04% secara tahunan. Pertumbuhan total DPK terjadi seiring dengan pertumbuhan dana murah sebesar 20,93% per November 2022.
Sementara itu, kinerja positif juga diraih oleh Bank Nobu. Bank milik grup Lippo ini meraih laba bersih sebesar Rp 96,56 miliar, tumbuh 57% secara tahunan. Adapun jumlah aset, per November 2022 terkumpul Rp 21,89 triliun tumbuh 20,15% secara tahunan, dari sebelumnya Rp 17 triliun.
Menelusuri lebih lanjut, total karyawan Bank Nobu sebanyak 1.199. Saat ini struktur kepemilikan sahamnya adalah PT Putera Mulia Indonesia sebesar 23,88%, PT Prima Cakrawala Sentosa 18,88%, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar 15,82%, OCBC Securities Pte Ltd Client A/C 11,22%, Nomura Securities Co Ltd A/C Client 9.31%, PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) sebesar 7.33%, dan masyarakat 13,56%.
Sampai dengan November 2022, Bank Nobu memiliki total aset Rp 21,38 triliun, tumbuh 20% secara tahunan. Total kredit yang disalurkan sebesar Rp 14,75 triliun. Kredit yang disalurkan ini tumbuh 1,5% secara tahunan.
Sekadar informasi, pengertian merger dalam operasional bisnis perusahaan yaitu keputusan dua atau lebih perusahaan untuk bergabung menjadi satu-kesatuan tanpa menghilangkan kepemilikan dari salah satu sisi perusahaan. Merger bisa menjadi keputusan optimis bagi perusahaan yang ingin meningkatkan nilainya, baik dari profitabilitas, dan juga ekspansi pasar.
(fad/wep)