Sikap standstill itu yang menyebabkan WSKT menunda sejumlah kewajiban, khususnya pembayaran beberapa bunga obligasi.
Ermy menambahkan, MRA ditargetkan rampung bulan ini. Setelah itu, MRA yang berisi rancangan skema pembayaran utang atau kewajiban disampaikan kepada para kreditur.
"Usulan MRA targetnya di bulan Agustus ini selesai. Tapi, tentunya kami menunggu subject to lenders. Ketika MRA selesai, kami bisa bayar utang-utang berjalan berdasarkan skema tersebut dan mempertimbangkan kondisi perusahaan," imbuhnya.
WSKT memiliki utang yang besar. Per semester satu tahun ini, total nilai utang di luar vendor dan lembaga keuangan nonbank mencapai Rp51,29 triliun.
Nilai itu berasal dari utang bank jangka panjang senilai Rp46,14 triliun yang merupakan utang bank pihak berelasi dan pihak ketiga. Kemudian, utang obligasi Rp4,1 triliun dan sukuk mudharabah Rp1,14 triliun.
(mfd/dhf)