Logo Bloomberg Technoz

Harga Rumah Makin Mahal, Penjualan Anjlok 12,3%

Hidayat Setiaji
16 August 2023 10:28

Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan harga rumah tinggal atau properti residensial naik pada kuartal II-2023. Namun, penjualan turun bahkan lebih dalam dari kuartal sebelumnya.

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) menunjukkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II-2023 tercatat naik sebesar 1,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,79% yoy.

"Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan II 2023 masih belum kuat. Penjualan properti residensial terkontraksi 12,3% (yoy) pada triwulan II 2023, lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 8,26% (yoy)," ungkap laporan BI yang dirilis Rabu (16/8/2023).

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan non-perbankan masih menjadi modal utama untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal II-2023, sebesar 72,8% dari total kebutuhan pembiayaan proyek pembangunan perumahan berasal dari dana internal.

"Sementara dari sisi konsumen, jenis pembiayaan utama pembelian properti residensial berasal dari fasilitas KPR dengan pangsa sebesar 76,02%," lanjut laporan BI.