Ada juga kekhawatiran poundsterling digital bisa berdampak pada sistem keuangan karena terjadinya penarikan uang dalam jumlah besar-besaran (rush money) dari bank untuk ditukarkan dengan uang digital.
CBDC merupakan respons bank sentral dunia atas kian populernya uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum atau Dogecoin. Penggunaan uang kripto bisa membahayakan sistem keuangan global karena tidak ada yang mengontrol dan bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan nilai tukar.
Sama seperti uang kripto yang dibangun di atas Blockchain, CBDC akan diterbitkan oleh bank sentral. Peredaran dan nilai tukarnya juga akan dipantau oleh bank sentral sehingga bisa menjaga stabilitas sistem keuangan global.
“Poundsterling digital akan memberikan cara baru pembayaran, membantu bisnis, mempertahankan kepercayaan pada uang, dan melindungi stabilitas keuangan dengan lebih baik," kata Gubernur BOE Andrew Bailey.
“Namun, ada sejumlah implikasi yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan teknis kami dengan hati-hati. Konsultasi ini dan pekerjaan lebih lanjut yang akan dilakukan bank sekarang akan menjadi dasar untuk keputusan mendalam bagi negara tentang cara kita menggunakan uang.”
Keputusan apakah rencana peluncuran Poundsterling digital ini berlanjut kemungkinan akan dibuat pada 2025 dan bila disentujui akan diluncurkan pada 2030.
China menjadi negara terdepan dalam pengembangan CBDC. Yuan digital telah diujicobakan dalam transaksi belanja online di beberapa e-commerce besar.
Indonesia juga telah meluncurkan peta jalan dan buku putih pengembangan rupiah digital.
(bbn)