Le Thuy, Chief Executive Officer (CEO) VinFast, mengatakan bahwa pencatatan saham ini bukanlah publikasi kepada para pembeli di AS, namun justru menjadi langkah penting dalam memperluas bisnis di luar negara asalnya.
“Ini sebuah tonggak sejarah yang ingin kami capai dalam perjalanan untuk menjadi perusahaan global," kata dia kepada Bloomberg Television dalam sebuah wawancara.
Produsen mobil Asia Tenggara ini —salah satu dari sedikit perusahaan Vietnam yang terdaftar di AS— telah memulai pembangunan pabrik di North Carolina bulan lalu dengan kapasitas awal 150.000 kendaraan per tahun. Target produksi pada tahun 2025.
VinFast memulai dengan awal yang goyah di AS. Pada Mei, perusahaan ini menarik kembali semua kendaraan sport listrik yang telah dikirim ke negara tersebut karena adanya kesalahan pada perangkat software. Perusahaan memperkirakan akan ada lebih banyak kerugian operasional dan rugi bersih dalam waktu dekat seiring dengan peningkatan produksi kendaraan.
- Dengan asistensi Caroline Hyde dan Ed Ludlow.
(bbn)