Minyak mentah dua grade terbaik milik Iran dijual dengan potongan harga US$10 per barel lebih murah dari Brent, kata para pedagang, juga jauh lebih murah dibandingkan dengan pasokan Rusia.
“Semakin tinggi harga flat, semakin baik rasio risiko-hasil bagi para penyuling Shandong untuk mencari minyak mentah Iran,” kata Homayoun Falakshahi, analis minyak senior Kpler. Pemerintah China sering mengklasifikasikan minyak Iran berasal dari Malaysia dalam data mereka, atau dilaporkan sebagai minyak untuk campuran aspal encer asal Venezuela.
Teapots, penyebutan dari para penyuling independen sering menyamarkan minyak mentah Iran sebagai bahan baku, seperti campuran aspal untuk menghindari penggunaan kuota impor minyak mereka.
Pemerintah telah menginvestigasi impor bahan baku di Shandong pada bulan April, yang telah menghambat aliran minyak mentah yang lebih berat dari Iran dan Venezuela. Alasan penyelidikan ini masih belum jelas, namun dalam perkembangannya terdapat pelonggaran, menurut para pedagang.
Sementara itu, Vortexa Ltd, perusahaan lain yang memantau aliran minyak ke China, mengatakan bahwa negara ini mengambil sekitar 1 juta barel per hari minyak mentah Iran bulan ini. Pada Desember China sempat mengimpor minyak 1,3 juta barel pada bulan Desember. Perkiraan dari para perusahaan pelacak tanker berbeda, yang bisa disebabkan oleh pilihan metode dalam menganalisis arus.
(bbn)