Pendapatan GOTO yang meningkat dibanding tahun sebelumnya terjadi sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis, dengan take rate Grup mencapai 4,1%, atau meningkat 40 bps (basis point) dari tahun sebelumnya.
“Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini.”
Menurut dia, dengan memanfaatkan ekosistem uniknya yang mencakup berbagai spektrum pengeluaran konsumen, GoTo berharap dapat menangkap pertumbuhan tambahan di berbagai demografi pengguna secara lebih efisien di pasar Indonesia yang luas.
Saat ini bisnis GoTo terdiri dari layanan on-demand (mobilitas, pesan antar makanan, dan logistik) melalui Gojek, e-commerce lewat Tokopedia, financial technology (pembayaran, layanan keuangan dan solusi teknologi untuk pedagang) melalui GoTo Financial, dan logistik melalui GoTo Logistics.
Dari sisi pendapatan bruto, GOTO mencatat pendapatan bruto di semester I-2023 mencapai Rp11,81 triliun, naik 10% dari sebelumnya Rp10,74 triliun.
Secara rinci, pendapatan bruto dari lini Unit Bisnis On-Demand Services lewat Gojek sebesar Rp5,87 triliun, naik 8% dari Rp5,45 triliun dan Unit Bisnis E-commerce via Tokopedia sebesar Rp4,48 triliun, naik 14% dari Rp3,92 triliun.
Dua Unit Bisnis lain yakni Unit Bisnis Fintech lewat GoTo Financial mencatat pendapatan bruto Rp823 miliar, naik 13% dari Rp728 miliar, dan Unit Bisnis Logistik via GoTo Logistics sebesar Rp1,14 triliun, naik 11% dari Rp1,03 triliun.
(yun/dba)