Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ditutup di zona merah, dengan mencatatkan kontraksi 2,41 poin atau 0,25% ke posisi 966,24.
Walaupun secara indeks tercatat melemah, masih ada saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 6 poin ke posisi Rp97/saham, PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) menguat 70 poin ke posisi Rp1.460/saham. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terapresiasi 120 poin ke posisi Rp2.510/saham.
Menguatnya saham GOTO merupakan refleksi optimis dari rilisnya kinerja laporan keuangan, GOTO sukses mencatatkan penurunan kerugian bersih dan mencatat kenaikan pendapatan pada semester I-2023.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (15/8/2023), GOTO masih mencatat kerugian pada paruh pertama tahun ini. Meski demikian, nilainya turun 48% secara tahunan menjadi Rp7,16 triliun. Sementara, pendapatan bersih tercatat naik 102,3% menjadi Rp6,88 triliun. Dengan torehan tersebut, kerugian bersih per saham dasar turun menjadi Rp7/saham dari sebelumnya Rp12/saham.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana melakukan pemecahan nilai saham atau Stock Split. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan atas saham BBNI dengan memperluas basis investor. Adapun Stock Split menggunakan rasio 1:2. Artinya, nilai nominal saham BBNI akan berubah menjadi Rp3.750/saham dari sebelumnya senilai Rp7.500/saham.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Juli. Seperti dugaan, ekspor mengalami kontraksi. BPS memaparkan, nilai ekspor Indonesia pada Juli adalah US$20,88 miliar. Turun 18,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), ekspor tumbuh 1,36%.
Kemudian, nilai impor Indonesia pada Juli sebesar US$19,57 miliar. Tumbuh -8,32% yoy. Secara bulanan impor naik 14,1%. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$1,31 miliar.
Ini menjadikan pencapaian surplus selama 39 bulan berturut-turut. Kali terakhir Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan adalah pada April 2020 silam.
Adapun pasar saham Asia bergerak beragam pada perdagangan sore hari. Indeks Nikkei 225 menguat 0,56%, indeks Hang Seng Hong Kong drop 1,03%, indeks Kospi turun 0,79%, indeks Strait Times Singapore melemah 0,46% dan indeks Shanghai Composite turun 0,07%. Sementara itu, Dow Jones Index Future turun 0,47%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para pelaku pasar keuangan China mulai mengalihkan aset ke instrumen paling aman, menyusul pemangkasan suku bunga mendadak dan gagal memulihkan kepercayaan investor yang rusak oleh pelemahan ekonomi yang masih berlanjut.
Bank Sentral China (People's Bank of China/PBOC) tengah berada dalam posisi sulit, perlu melonggarkan kebijakan moneter untuk meningkatkan pertumbuhan tetapi tidak sampai membuat yuan jatuh. Menurut para analis, China memerlukan lebih banyak stimulus fiskal dan pelonggaran moneter lainnya.
PBOC menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 15 basis poin menjadi 2,5% dan juga memangkas suku bunga jangka pendek. Pada waktu yang sama, Yield obligasi 10-tahun China turun menjadi 2,57%, level terendah sejak April 2020. Yuan melemah ke titik terendah sejak November dan indeks saham China turun untuk hari ketiga berturut-turut.
(fad)