Logo Bloomberg Technoz

CEO baru GOTO, Patrick Walujo, mengatakan saat ini perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini sesuai dengan komitmen yang sudah ditetapkan.

Namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai,” tegasnya, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Patrick menegaskan, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat, serta meningkatkan total pasar potensial (total addressable market/TAM) untuk memperluas basis konsumen perseroan. 

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memrioritaskan kenyamanan (convenience consumers), perseroan akan terus memperluas basis konsumen, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, dalam kalangan konsumen sadar harga yang memprioritaskan value for money.

“Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas.” 

Pedoman Baru EBITDA yang Disesuaikan
Dalam keterangan resmi, Selasa (15/8/2023), manajemen GOTO juga menetapkan pedoman kinerja yakni mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun 2023.

EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 juga diubah dan berada di kisaran antara minus Rp4,5 triliun dan minus Rp3,8 triliun. Patokan ini adalah revisi dari kisaran yang sebelumnya diharapkan, yaitu antara minus Rp5,3 triliun dan minus Rp4,6 triliun, karena kemajuan yang lebih cepat dari yang diharapkan.

Pedoman ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal perseroan, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan inflasi dan pandemi COVID-19.

Sebagai informasi, EBITDA yang disesuaikan dihitung dari rugi sebelum pajak penghasilan dengan menyesuaikan biaya penyusutan dan amortisasi; pendapatan keuangan; biaya bunga; kerugian atas penurunan nilai aset atas kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual; biaya kompensasi berbasis saham (termasuk program Gotong Royong), dan lain-lain.

Menurut Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, perseroan telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama selama enam kuartal berturut-turut karena pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel.

Pendapatan GOTO yang meningkat dibanding tahun sebelumnya terjadi sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis, dengan take rate Grup mencapai 4,1%, atau meningkat 40 bps (basis point) dari tahun sebelumnya.

“Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini.”

Menurut dia, dengan memanfaatkan ekosistem uniknya yang mencakup berbagai spektrum pengeluaran konsumen, GoTo berharap dapat menangkap pertumbuhan tambahan di berbagai demografi pengguna secara lebih efisien di pasar Indonesia yang luas.

Saat ini bisnis GoTo terdiri dari layanan on-demand (mobilitas, pesan antar makanan, dan logistik) melalui Gojek, e-commerce lewat Tokopedia, financial technology (pembayaran, layanan keuangan dan solusi teknologi untuk pedagang) melalui GoTo Financial, dan logistik melalui GoTo Logistics.

Dari sisi pendapatan bruto, GOTO mencatat pendapatan bruto di semester I-2023 mencapai Rp11,81 triliun, naik 10% dari sebelumnya Rp10,74 triliun.

Secara rinci, pendapatan bruto dari lini Unit Bisnis On-Demand Services lewat Gojek sebesar Rp5,87 triliun, naik 8% dari Rp5,45 triliun dan Unit Bisnis E-commerce via Tokopedia sebesar Rp4,48 triliun, naik 14% dari Rp3,92 triliun.

Dua Unit Bisnis lain yakni Unit Bisnis Fintech lewat GoTo Financial mencatat pendapatan bruto Rp823 miliar, naik 13% dari Rp728 miliar, dan Unit Bisnis Logistik via GoTo Logistics sebesar Rp1,14 triliun, naik 11% dari Rp1,03 triliun.

(yun/dba)

No more pages