Tren tersebut menunjukkan "kembalinya percepatan ke tingkat pengeluaran sebelum pandemi,” tambahnya.
Bagaimana dan kapan volume penumpang bisnis akan pulih seperti tahun 2019 tersebut masih harus dilihat kembali berdasarkan data laporan dari 72 negara dan 44 industri. Perjalanan oleh perusahaan-perusahaan besar masih terhambat pada sekitar 75% hingga 85% dari volume tahun 2019 untuk maskapai AS.
Faktor penghambatnya juga karena lambatnya laju aktivitas perusahaan teknologi dan karyawan yang masih diizinkan untuk bekerja secara remote dan adanya gabungan bisnis dan liburan.
Dari data yang diperlihatkan, pengeluaran untuk perjalanan meningkat 47.4% tahun lalu menjadi US$1,03 triliun dan diproyeksikan meningkat 32% pada 2023 menjadi US$1,36 triliun.
(bbn)