"(dan) Angka penjualan di bulan-bulan yang tersisa cenderung tidak stabil," katanya.
Pasar perumahan Singapura dalam kondisi tetap prima di saat sejumlah pasar perumahan di negara-negara lain mulai dari Kanada hingga Inggris berjuang dengan penjualan yang merosot.
Grand Dunman, salah satu pemain properti menjadi salah satu aktor penting meroketnya penjualan rumah di Singapura. Lebih dari setengah total unit mereka sebanyak 1.008 unit terjual pada bulan lalu. Sementara itu, Lentor Hills Residences — perusahaan urunan Hong Leong Holdings Ltd. dan mitra -- melepas 55% dari 598 unitnya pada bulan yang sama.
Pada April lalu, pemerintah Singapura menaikkan pajak properti bagi orang asing hingga 60% untuk setiap pembelian hunian di negara tersebut. Para pejabat kian menyadari lonjakan arus masuk warga asing, khususnya orang kaya asal China.
Kondisi ini dinilai dimanfaatkan dengan baik oleh pembeli lokal, mencatatkan sebagian besar nama mereka di daftar pembelian. Porsi apartemen pribadi baru yang dibeli oleh warga Singapura mencapai angka tertinggi dalam hampir dua tahun sebesar 85% pada kuartal kedua, menurut analisis data PropNex Realty yang berbasis di Singapura.
Di saat pembeli lokal tampil perkasa, pembelian apartemen pribadi baru oleh warga asing melempem. Pada kuartal kedua merosot 23% menjadi 109 unit dari 141 dalam tiga bulan sebelumnya, kata PropNex.
“Dengan berkurangnya permintaan dari investor asing, pembeli lokal akan menghadapi persaingan yang lebih sedikit,” kata Ismail Gafoor, Chief Executive Officer PropNex. Dia mengharapkan harga tumbuh 4-5% untuk keseluruhan tahun 2023, didukung oleh banyak peluncuran rumah baru dalam beberapa bulan mendatang.
(bbn)