Carlos Casanova, ekonom senior Asia di Union Bancaire Privee, mengatakan disetopnya rilis data ini tidak akan meningkatkan sentimen investor internasional, karena hal tersebut menciptakan "penurunan visibilitas."
"Kami sebelumnya memperkirakan pengangguran pemuda mencapai 22% pada Juli," tambahnya. "Sepertinya angka sebenarnya bahkan mungkin telah melampaui perkiraan ini, sehingga perlu menghentikan rilis data untuk menghindari volatilitas pasar yang berlebihan."
Keputusan untuk menahan poin data yang penting ini adalah contoh terbaru dari akses informasi yang semakin berkurang di China, seiring dengan pemerintahan Presiden Xi Jinping yang lebih ketat menjaga data ekonomi yang dianggap sensitif.
Dalam setahun terakhir, China telah membatasi akses ke data perusahaan, dokumen pengadilan, jurnal akademik dan merazia jaringan ahli yang melayani bisnis dan menghambat kemampuan investor untuk menilai ekonomi.
Pemulihan yang menurun dari ekonomi terbesar kedua di dunia ini menambah beban pengangguran di negara itu, seiring dengan semakin berkurangnya keinginan pemberi kerja untuk merekrut. Bank sentral China secara mendadak pada Selasa memangkas suku bunga untuk mendukung ekonomi.
--Dengan asistensi Jing Li, James Mayger, dan Yujing Liu.
(bbn)