Bloomberg Technoz, Jakarta - Amerika Serikat (AS) tengah bersiap menerapkan tarif 200% terhadap aluminium buatan Rusia paling cepat pekan ini, guna menekan negara yang masih menginvasi Ukraina tersebut.

Mengutip Bloomberg News, beberapa sumber yang mengetahui soal rencana itu menyebut Presiden AS Joe Biden belum memberikan lampu hijaunya sebab ada kekhawatiran di pemeritah tentang pengaruhnya pada industri AS, seperti industri kedirgantaraan dan otomotif.

Adapun Rusia, sebagai produsen aluminium terbesar kedua di dunia, telah menyetop pasokan ke pasar AS dan merugikan perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Eskalasi tekanan terhadap Rusia terjadi setelah AS mengeluarkan beberapa sanksi untuk menghukum dan mengisolasi pemerintahan Rusia, termasuk di antaranya membekukan aset bank sentralnya secara global, menargetkan sektor perbankan, teknologi, dan pertahanannya, serta memberikan sanksi kepada individu yang berkaitan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.