Ini menjadikan pencapaian surplus selama 39 bulan berturut-turut. Kali terakhir Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan adalah pada April 2020 silam.
Tercatat ada penguatan 294 saham dan sebanyak 226 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 207 saham stagnan.
Sektor saham teknologi, dan saham transportasi menjadi pemberat laju IHSG dengan terkoreksi 0,30% dan 0,19%, disusul oleh pelemahan pada saham keuangan dengan drop 0,16%.
Sedangkan, sektor saham energi kokoh di zona hijau dengan penguatan 1,82%.
Sejumlah saham-saham sektor teknologi yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) yang drop 9,86%, saham PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) yang terkoreksi 9,60% dan saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) turun 5.52%.
Kinerja bursa di Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 0,63%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,07%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,07%, indeks Kospi drop 0,79% dan indeks Shanghai terdepresiasi 0,63%.
(fad)