Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan penurunan tipis 0,01% dan 0,61 poin ke level 6.909,55 pada penutupan sesi I Selasa (15/8/2023). Sementara kurs rupiah ikut melemah 0,21% ke level Rp15.347/US$.
Pada perdagangan sesi I IHSG bergerak fluktuatif, dengan sempat optimis di zona hijau. Akan tetapi jelang penutupan, indeks merosot. Adapun rentang perdagangan terjadi pada level 6.898–6.928.
Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan hanya Rp5,69 triliun dari 11,52 miliar saham yang ditransaksikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Juli. Seperti dugaan, ekspor mengalami kontraksi. BPS memaparkan, nilai ekspor Indonesia pada Juli adalah US$20,88 miliar. Turun 18,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), ekspor tumbuh 1,36%.
Kemudian, nilai impor Indonesia pada Juli sebesar US$19,57 miliar. Tumbuh -8,32% yoy. Secara bulanan impor naik 14,1%. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$1,31 miliar.
Ini menjadikan pencapaian surplus selama 39 bulan berturut-turut. Kali terakhir Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan adalah pada April 2020 silam.
Tercatat ada penguatan 294 saham dan sebanyak 226 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 207 saham stagnan.
Sektor saham teknologi, dan saham transportasi menjadi pemberat laju IHSG dengan terkoreksi 0,30% dan 0,19%, disusul oleh pelemahan pada saham keuangan dengan drop 0,16%.
Sedangkan, sektor saham energi kokoh di zona hijau dengan penguatan 1,82%.
Sejumlah saham-saham sektor teknologi yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) yang drop 9,86%, saham PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) yang terkoreksi 9,60% dan saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) turun 5.52%.
Kinerja bursa di Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 0,63%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,07%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,07%, indeks Kospi drop 0,79% dan indeks Shanghai terdepresiasi 0,63%.
(fad)