Logo Bloomberg Technoz

Mengutip Bloomberg News, kondisi Country Garden yang kian mengkhawatirkan membuat pasar cemas. Ada kemungkinan tekanan bisa menyebar ke sektor lain.

“Kami melihat ada risiko penularan tidak hanya di sektor properti tetapi dirasakan oleh ekonomi secara luas,” tulis catatan JPMorgan Chase & Co.

Properti adalah salah satu sektor utama konsumen tembaga. Saat sektor ini lesu, maka permintaan tembaga diperkirakan ikut berkurang sehingga harga tertekan.

Analisis Teknikal

Namun, ada peluang harga tembaga bisa bangkit. Maklum, koreksinya sudah lumayan dalam. 

Meski begitu, ruang kenaikan harga tembaga sepertinya terbatas. Sebab, investor tentu khawatir dengan prospek permintaan seiring gonjang-ganjing sektor properti di China.

Secara teknikal, harga tembaga bisa naik dengan target terdekat di US$ 8.423/ton. Jika tertembus, maka ada peluang naik lagi menuju US$ 8.520/ton.

(aji)

No more pages