Logo Bloomberg Technoz

Eks Pemain Properti Terbesar China Default, Harga Tembaga Turun

Hidayat Setiaji
15 August 2023 07:15

Lembaran tembaga produksi Mopani Copper Mines Plc di Zambia. (Dok. Bloomberg)
Lembaran tembaga produksi Mopani Copper Mines Plc di Zambia. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga tembaga turun pada perdagangan kemarin. Komoditas ini belum bisa lepas dari tren koreksi.

Pada Senin (14/8/2023), harga tembaga di London Metal Exchange ditutup di US$ 8.335/ton. Turun 0,23% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Selama sepekan terakhir, harga tembaga terpangkas 2,37%. Dalam sebulan ke belakang, harga turun 3,9%.

Perkembangan sektor properti di China menjadi sentimen negatif bagi harga tembaga. Country Garden Holdings Co, yang sempat menjadi pengembang properti terbesar di China, mengalami gagal bayar (default). Kupon obligasi valas yang jatuh tempo kemarin tidak terbayarkan, sehingga resmi default meski ada masa tenggang (grace period) 30 hari.

Di bursa Hong Kong, harga saham Country Garden anjlok akhir pekan lalu, sempat mencapai minus 14%. Harga saham perseroan jatuh sekitar 70% dari posisi puncaknya Januari lalu, dan kini dihargai kurang dari HK$ 1.

Sumber: Bloomberg