"Secara global, mata uang Eropa, Jepang melemah terhadap dolar AS, dan China yuan melemah. Secara global dan regional pergerakan melemah. Jadi rupiah pergerakannya masih sejalan dengan itu,"
Indeks MSCI Emerging Market Currency tercatat turun 0,3% disusul penurunan MSCI EM Stock Index sebesar 1,1%. Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index melesat 0,1% disusul kenaikan tingkat imbal hasil US Treasury 10 tahun yang menapak posisi 4,16%.
Di kawasan Asia Tenggara, pelemahan valuta terbesar dipimpin oleh peso Filipina yang terperosok kehilangan 1,1% nilainya sejurus dengan sikap pemodal yang memilih wait and see jelang rapat bank sentral Filipina Kamis pekan ini. Adapun rupiah tercatat melemah kedua terburuk di Asia dengan kehilangan 100 bps hari ini.
Terhadap tekanan pelemahan tersebut, BI juga terlihat agresif mengguyur pasar dengan dolar AS, melalui operasi moneter FX Swap jual sejak awal Agustus lalu mencapai US$3,48 miliar atau setara Rp53,28 triliun.
Bila dibandingkan dengan nilai transaksi FX Swap jual selama Juli yang sebesar US$2,75 miliar, maka nilai yang dicatat dalam 11 hari bulan ini terbilang besar karena telah melampaui angka penuh bulan lalu.
Berdasarkan data Bank Indonesia, operasi moneter FX Swap BI selama Juli mencatat nilai penyerapan bersih hingga US$3,22 miliar, sekitar Rp48,59 triliun. Angka itu berasal dari angka masuk US$5,97 miliar dan angka keluar US$2,75 miliar.
Rupiah kesulitan melawan dominasi dolar Amerika yang menjadi buruan baru para pemodal global yang tersulut aksi jual di pasar surat utang global dan kini saham juga ikut terpukul sell-off.
(ibn/wdh)