Bloomberg News
Bloomberg, Alarm peringatan muncul di seluruh pasar keuangan China, yang meningkatkan kecemasan investor mengenai kesehatan ekonomi negara ini dan memperkuat tekanan pada pemerintah untuk ambil tindakan.
Kekhawatiran ini muncul dipicu lesunya sektor properti dan gagal bayar oleh salah satu manajer kekayaan swasta terbesar di negara tersebut. Adapun, ancaman deflasi yang berkontribusi pada penurunan sentimen investor.
Indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong anjlok lagi pada Senin (14/08/2023) dan kini menjadi yang terburuk bulan ini dari 92 indeks saham global yang dilacak oleh Bloomberg. Yuan offshore jatuh mendekati level terlemahnya tahun ini.
"Sentimen pasar sangat lemah dan dorongan Politburo tampaknya hanya merupakan selingan di tengah pesimistis yang telah mendominasi beberapa bulan terakhir," kata Wang Mingli, direktur eksekutif di Shanghai Youpu Investment Co.
"Setelah sebentar merasa optimistis, investor kembali kecewa ketika mereka menyadari bahwa kebijakan masih belum cukup konkret untuk memberikan dorongan nyata bagi ekonomi."'

Kesulitan di Country Garden Holdings Co. kembali menjadi sorotan pada Senin, dengan sahamnya merosot 18% setelah penutupan di bawah 1 dolar Hong Kong untuk pertama kalinya pekan lalu. Adapun obligasinya jatuh dalam kondisi yang sangat buruk, berada di bawah 10 sen.
Sentimen Pesimistis
Tanda-tanda tekanan di industri perbankan bayangan China juga memicu aksi jual pada Senin. Tiga perusahaan mengatakan pada Jumat malam bahwa mereka gagal menerima pembayaran produk yang dikeluarkan oleh perusahaan yang terkait dengan Zhongzhi Enterprise Group Co., salah satu manajer kekayaan swasta terkemuka di negara itu.
"Dengan meningkatnya kejadian gagal bayar dan data kredit Juli yang mengecewakan, kita mungkin akan melihat peningkatan dukungan kebijakan untuk menstabilkan pertumbuhan dan menjamin stabilitas keuangan," tulis analis JPMorgan Chase & Co. dalam laporannya pada Senin.
Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,8% pada Senin, melanjutkan penurunan 2,9% pekan lalu. Emiten properti, perusahaan keuangan, dan perusahaan teknologi menjadi yang paling terpukul. CSI 300 turun sebanyak 1,8% sebelum ditutup turun 0,7%.

(bbn)