Dia mencontohkan kerja sama dengan CATL diharapkan bisa menghasilkan usaha patungan atau joint venture bersama PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam. Dia pun berharap kerja sama tersebut tidak hanya bergerak di fabrikasi baterai kendaraan listrik.
“[Usaha patungan dengan CATL] Antam [memegang porsi saham mayoritas] 51%. Insyallah kesepakatannya sebelum Oktober,” ungkap Hendi.
Fokus Eksplorasi
Lebih lanjut, Hendi menyebut saat ini MIND ID juga tengah fokus melakukan eksplorasi dan menambang bahan baku yang diperlukan untuk fabrikasi baterai, bahkan di luar kebutuhan untuk industri kendaraan listrik.
“Kerja sama sangat terbuka lebar. Kalau boleh mundur di hulu sendiri, kami melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan. Di situ kami membutuhkan mitra antara lain mitra swasta yang bisa melakukan jasa operasi pertambangan dan kemudian jasa eksplorasi.”
Hendi menambahkan MIND ID juga tengah mencari mitra untuk menyediakan infrastruktur pertambangan, mulai dari pembuatan alur transportasi terpadu hingga angkutan untuk mengambil bahan baku yang sudah ditambang, serta jasa pelabuhan untuk transportasi laut dari area tambang menuju ke smelter.
“Terakhir, yang saya lihat buat temen-teman swasta adalah peluang di industrialisasi. Kita [bisa] bikin midstream atau industri bahan baku penolong. Misalnya, di timah, kita punya ingot, tetapi karena di hilir produsen elektronik dan lainnya belum banyak di Indonesia jadi kita terpaksa mengekspor di pengolahan kita,” ujarnya.
(wdh)