Sementara blok regional menambah tekanan pada junta dengan mengaktifkan pasukan militer pada Kamis (10/8/2023).
Presiden Nigeria Bola Tinubu, yang saat ini memimpin ECOWAS, mengatakan pada Kamis setelah pertemuan para kepala negara di Abuja bahwa blok tersebut akan terus mengejar solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
Sebelumnya, junta Niger menolak upaya mediasi ECOWAS. Dilaporkan Associated Press, para pemimpin kudeta pekan lalu mengatakan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland yang berkunjung ke Niger bahwa mereka akan membunuh presiden Niger yang dikudeta, Mohamed Bazoum, jika ada intervensi militer untuk mengembalikan kekuasaannya.
Namun kala itu junta menolak permintaan Nuland untuk bertemu dengan Bazoum.
Kudeta di Niger telah menimbulkan kecaman dari negara-negara barat, termasuk Prancis dan AS yang sama-sama menempatkan ribuan tentara di negara itu. Niger telah menjadi sekutu internasional utama dalam perang global melawan jihadis di wilayah tersebut.
Jika berhasil, maka perebutan kekuasaan itu akan semakin memperbanyak jumlah negara dikelola oleh militer, yang membentang dari Samudera Atlantik hingga Laut Merah. Sebagian besar lebih bersahabat dengan Rusia daripada negara-negara barat.
(bbn)