Perusahaan berpeluang mencatatkan jumlah pemesanan pada bisnis Gojek, juga pencapaian monetisasi dari lini bisnis marketplace Tokopedia. Naidu menyatakan bahwa GoTo masih berpeluang berada di jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA positif pada kuartal terakhir tahun ini karena risiko bisnis sepanjang tiga bulan pada kuartal kedua telah mereda. Sementara margin kontribusi GoTo dapat meningkat lebih lanjut pada kuartal ini.
Dua analis tetap memberi rekomendasi Buy atas GOTO, dengan target masing-masing Rp137/lembar untuk Buana Capital, dan Rp210/saham (Citi). Christopher Rusli dari Buana Capital menyatakan bahwa tren GTV akan moderat seiring langkah perusahan untuk mengurangi biaya insentif.
Buana melihat terdapat potensi besar pada bisnis fintech dengan pengembangan aplikasi GoTo. Lini ini juga mencatatkan GTV positif, dan menjadi yang terbaik diantara bisnis GoTo lain.
“GoTo masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai titik impas atas EBITDA yang disesuaikan pada akhir kuartal dengan tidak perlu biaya tambahan untuk operasional mengingat alokasi ‘bakar uang’ mereka saat ini,” kata Christopher Rusli.
Sementara Ferry Wong dan Ryan Davis dari Citi menjelaskan pelemahan GTV juga akan sejalan dengan tren pendapatan bersih GoTo, marjin kontribusi dan tingkat Ebitda yang disesuaikan.
(bbn)