Bloomberg Technoz, Jakarta - Empat partai yakni Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) usai deklarasi penggabungan di Museum Proklamasi Jakarta, Minggu pagi (13/8/2023). Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) minus PPP akhirnya merapat ke Prabowo Subianto.

Lantas siapa yang berpotensi menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto?

Sebelumnya Partai Gerindra selalu menyatakan bahwa cawapres prioritas untuk Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hal tersebut lantaran PKB termasuk pendiri Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama dengan Partai Gerindra. Oleh karena itu Muhaimin alias Cak Imin merupakan bakal cawapres prioritas.

Namun dengan bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo maka kondisi kini makin dinamis. Apalagi ada nama-nama deretan cawapres yang diidentikkan baik dengan PAN maupun Partai Golkar. Erick Thohir merupakan nama cawapres yang kerap masuk dalam survei dan bertengger di lima besar. Selama ini Erick juga di-endorse oleh PAN. Nama lain yang juga berpotensi adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Namun yang juga mengemuka adalah potensi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang bisa dimajukan apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi terhadap UU Pemilu atas perubahan batas usia bagi capres dan cawapres menjadi 35 tahun.

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai bahwa dua figur yang menurutnya amat berpotensi adalah Muhaimin Iskandar, Airlangg adan Erick Thohir. Dia memprediksi, pembicaraan soal cawapres di koalisi itu tak akan mudah. Namun menurutnya, nama Gibran yang muncul ke publik hanya sekadar wacana.