Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada Agustus 2023, aksi penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sangat-sangat meriah. Akan tetapi, kemeriahan tersebut juga tersimpan kenyataan pahit, bahwasannya investor yang berinvestasi pada saham IPO bisa saja bangkrut dalam sekejap.

Sebut saja, PT Paperocks Indonesia Tbk dengan kode emiten PPRI yang listing pada papan Pengembangan dengan harga penawaran Rp140/saham pada 8 Agustus kemarin. 

Pergerakan Harga Saham IPO PPRI (Bloomberg)

Hingga Senin (14/8/2023), saham PPRI amblas jauh ke bawah harga IPO-nya, tepatnya Rp79/saham. Anjlok 43% dari harga penawaran, hanya dalam kurun waktu kurang dari satu minggu sejak pencatatan. Pada hari pertama listing, saham PPRI drop ke level Auto Reject Bawah (ARB) dan berlanjut hingga keesokan harinya. 

Kemudian ada juga PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) yang listing pada papan Akselerasi dengan harga penawaran Rp108/saham, juga sudah ambles 40% ke Rp65/saham. Dengan kata lain, saham HBAT terkena aksi jual hingga nyaris ARB mencapai 5x berturut-turut.

Tak hanya sampai di situ, ada juga PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) yang listing pada Kamis kemarin atau tertanggal 10 Agustus, Adapun MSIE memasang harga Rp100/saham.

Pergerakan Harga Saham IPO MSIE (Bloomberg)

Adapun hingga pagi hari ini, saham tersebut sudah menetap pada jajaran top losers dengan anjlok 27%. Sekarang harganya tersisa hanya Rp73/saham. Sampai dengan hari ke-3 nya listing, saham MSIE masih saja terkunci pada level ARB-nya.

(fad/dba)

No more pages