Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa data pekerjaan yang kuat pada Jumat meningkatkan peluang bank sentral akan perlu menaikkan suku bunga ke puncak yang lebih tinggi dari yang diharapkan, oleh para pembuat kebijakan sebelumnya.
"Ketua The Fed Jerome Powell tetap menjadi “Wild Card” besar setiap kali ia berbicara," kata Chris Senyek dari Wolfe Research. "Investor akan mencari tahu apakah ia 'mundur' dari nadanya yang sangat dovish pada Rabu lalu, terutama terkait dengan kondisi keuangan dan 'rangkaian disinflasi' AS. Kami masih berpendapat bahwa Fed akan 'lebih tinggi dalam jangka waktu lama'."
Obligasi pemerintah AS memperpanjang aksi jual mereka dari Jumat saat para pelaku pasar meningkatkan indikasinya pada kebijakan yang ketat di masa depan. Ini berpatokan setelah hasil return lintas aset terbaik sejak 1987 di awal tahun ini.
Pada akhir perdagangan saham AS, Pinterest Inc. terjun bebas karena pendapatan yang berada di bawah ekspektasi pasar. Take-Two Interactive Software Inc., penerbit game video yang dikenal Grand Theft Auto, memangkas prospek pemesanan untuk kinerja 2023, dan memberikan perkiraan yang kurang menggembirakan untuk kuartal saat ini.
Lanjut dari Activision Blizzard Inc. Perusahaan melaporkan mendapat pesanan yang melebihi proyeksi usai kesuksesan rilis Call of Duty baru, serta beberapa judul besar lainnya.
Para pelaku pasar saham Asia juga akan wait and see terkait keputusan suku bunga acuan Australia. Mereka sinyal bagaimana ekonomi bergerak merespon lonjakan inflasi global, dengan perkiraan bank sentral akan memperketat sebesar 25 bps menjadi 3,35%.
Namun, beberapa ekonom memprediksi kenaikan hingga 50 bps, pada saat para pengambil kebijakan berjuang untuk menekan kenaikan harga-harga.
Tampaknya tidak ada solusi cepat untuk anjloknya saham yang membuat konglomerat Gautam Adani terguncang. Runtuhnya nilai pasca tuduhan kecurangan dari Hindenburg Research dalam laporan 24 Januari kemarin, telah memangkas hampir setengah dari nilai pasar perusahaan Adani. Adani sendiri telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Kekhawatiran di pasar global juga datang dari sentimen geopolitik. AS bersiap untuk mengenakan tarif 200% pada aluminium buatan Rusia. Sementara AS sedang mulai memulihkan beberapa bagian dari balon berteknologi Tiongkok yang ditembak jatuh oleh pesawat tempur di lepas pantai South Carolina.
Para pejabat pemerintahan Biden mengatakan bahwa AS masih berusaha mencari tahu seberapa banyak pemimpin senior di Beijing yang mengetahui tentang dugaan misi mata-mata itu.
Ahli strategi JPMorgan Chase & Co, Marko Kolanovic menegaskan bahwa investor saham harus merem reli yang disebabkan sentimen positif The Fed pada minggu lalu. Ada kekhawatiran proses disinflasi ekonomi AS mungkin hanya "sementara".
Di tempat lain, yen turun pada hari Senin setelah laporan Nikkei bahwa pemerintah Jepang tengah mendekati Wakil Gubernur Bank of Japan Masayoshi Amamiya untuk menggantikan Haruhiko Kuroda sebagai pimpinan bank sentral.
Penurunan di pasar negara-negara berkembang semakin dalam, dengan mata uang mengalami penurunan dua hari terbesar sejak Maret 2020. Melansir Bloomberg News, Amamiya yang berusia 67 tahun dan mantan Wakil Gubernur Hiroshi Nakaso ini dipandang oleh para ekonom sebagai dua kandidat terdepan untuk jabatan tersebut.
(bbn)