Logo Bloomberg Technoz

Saham Asia Naik, Pernyataan Terbaru Bos The Fed Dinanti Pasar

News
07 February 2023 08:31

Ilustrasi Aktivitas di Asia (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Aktivitas di Asia (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia tengah bersiap untuk pembukaan hari ini dengan ketidakpastian. Pelaku pasar mengambil sikap hati-hati. Ini dipengaruhi bursa saham AS yang bergerak turun semalam. Muncul spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat, seperti dilansir Bloomberg Technoz, Selasa (7/2/2023).

Pasar saham Australia dibuka turun tipis. Bursa saham Jepang dan Korea Selatan terpantau naik. Sementara kontrak berjangka saham Jepang dan Hong Kong dilaporkan bergerak tipis dibandingkan perdagangan kemarin.

Secara teknikal, saham AS turun dari level overbought, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 berakhir turun lebih rendah dari -0,50% semalam. Perusahaan China yang terdaftar di AS juga turun, dengan Indeks Nasdaq Golden Dragon turun ke level terendah dalam lebih dari dua minggu.

Imbal hasil obligasi Australia turun pada awal perdagangan hari ini (7/2/2023), mengikuti penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Ini menjadikan yield dua tahunan yang sensitif terhadap kebijakan moneter, naik 18 basis poin pada Senin.

Nilai mata uang Aussie dan Yen melanjutkan tren turun sejak Senin setelah kenaikan masif dalam nilai mata uang dolar AS. Para investor beralih ke metode risk-off sebelum penyataan terbaru Ketua The Fed Jerome Powell, pada Selasa waktu setempat, bahwa optimisme otoritas akan menurunkan suku bunga pada akhir 2023 keliru.