Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diprediksi Melemah usai Kelesuan Pasar Properti China

News
14 August 2023 08:25

Pergerakan saham-saham Asia di pusat ekonomi. (Dok Bloomberg)
Pergerakan saham-saham Asia di pusat ekonomi. (Dok Bloomberg)

Brett Miller - Bloomberg News

Bloomberg - Bursa saham Asia diproyeksikan melemah pada Senin (14/8/2023) setelah saham di Wall Street mengakhiri pekan yang buruk. Hal ini dipengaruhi oleh kemerosotan pasar properti China yang meredam sentimen pasar.

Futures untuk saham di Australia, Jepang, dan Hong Kong semuanya mengalami penurunan, begitu pula indeks perusahaan China yang terdaftar di Amerika Serikat (AS). Country Garden Holdings Co., yang pernah menjadi pengembang sektor swasta terbesar di China berdasarkan penjualan, berisiko mengalami default atau gagal bayar, dan data ekonomi negara itu kemungkinan akan menunjukkan sedikit tanda rebound dalam pertumbuhan.

Sementara itu di Jepang, yen diperdagangkan mendekati level 145 terhadap dolar di tengah tekanan depresiasi yang membuat investor waspada akan kemungkinan pemerintah melakukan intervensi seperti tahun lalu. Mata uang melemah selama lima hari berturut-turut hingga Jumat (11/8/2023), sementara indeks kekuatan dolar mengalami kenaikan selama empat pekan terakhir dengan hasil treasury yang meningkat.

Dolar terus mengalami kenaikan. (Sumber: Bloomberg)

Sesi perdagangan AS pada Jumat menunjukkan penurunan pada perusahan-perusahaan teknologi besar, dan data ekonomi yang beragam membuat saham menjadi lemah. Dalam posisi pasar yang tidak beraturan, S&P ditutup pada level terendah dalam satu bulan, dengan penurunan hanya sebesar 0,1%.