“Ini harus di bawah kepemimpinan dan nahkoda yang tepat agar tidak turun lagi. Di Asia hanya Jepang, Korea, dan Singapura yang lolos. Dan saat sekarang tentu kesempatan 13 tahun bonus demografi sangat penting,” ujarnya.
“Indonesia sudah dipercaya OECD negara-negara maju menjadi satu Asia Tenggara, satu-satunya yang akan diundang ke OECD. Dan ini proses 3-4 tahun ke depan, tanpa leadership yang kuat, bisa jadi seperti Chile baru diterima setelah 8 tahun.”
Airlangga menyebut Jokowi mengatakan bahwa Indonesia prosesnya harus lebih cepat dari Chile, yaitu 3-4 tahun. “Artinya proses yang diawali Pak Jokowi wajib dilanjutkan, dan kami merasa Pak Prabowo adalah tokoh yang tepat untuk melahirkan Indonesia menjadi negara maju.“
Adapun ia menyebut alasan lainnya Golkar mendukung Prabowo, yaitu adalah karena Prabowo “lahir dari rahim” Partai Golkar. Prabowo memang sebelumnya adalah kader Golkar yang kemudian mendirikan partai baru, Gerindra, yang kini partai terbesar kedua.
“Beliau selalu mengikuti kegiatan di Partai Golkar, dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar.”
Dengan adanya deklarasi baru dua partai ini, koalisi pendukung Prabowo sudah diisi dengan empat partai yang ada di DPR, yaitu Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, dan PAN.
(prc/ggq)