Di tengah utang yang masih menggunung, Ermy menyebut WSKT sedang fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan. Proyek tersebut di antaranya yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk target divestasi.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan menambah modal ke perusahaan konstruksi PT Hutama Karya. Kemudian akan membeli proyek WSKT sehingga mereka dapat menunda pembayaran kepada kontraktor. Hingga saat ini, total lebih dari Rp70 triliun utang BUMN karya akan direstrukturisasi.
Lebih jauh, pemerintah akan mendorong BUMN karya untuk menggunakan pembiayaan berbasis proyek. Hal ini karena perusahaan mengambil utang jatuh tempo lebih pendek untuk proyek jangka panjang mereka.
“Masing-masing BUMN infrastruktur nantinya akan mengerjakan proyek berdasarkan keahliannya. Mereka tidak bisa mengambil sembarang proyek kemudian menawar dengan harga yang makin rendah hanya demi mendapatkan kontrak.” kata Erick seperti yang sebelumnya dilaporkan Bloomberg News.
Tidak menggunakan APBN
Sementara itu, dari sederet rencana Erick Thohir dalam menyelamatkan WSKT dari jeratan utang, Kementerian Keuangan menegaskan tidak akan membayar utang BUMN dari APBN. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan, untuk BUMN biasanya pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun itu harus direncanakan di awal saat penyusunan APBN.
"Jadi kami tidak membayar langsung utang-utang BUMN dari APBN," ujar Isa dalam konferensi pers APBN Kita periode Agustus 2023, Jumat (11/8/2023).
Sejumlah BUMN Karya di Indonesia masih diselimuti dengan utang menggunung. Hal ini terus menjadi masalah, seperti yang terjadi pada WKST. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2023, Waskita Karya menjadi juara dengan catatan beban utang dan rasio utang yang luar biasa sangat tinggi. Waskita membukukan total kewajiban mencapai Rp84,31 triliun di mana sebesar Rp22,79 triliun adalah kewajiban jangka pendek.
Adapun ekuitas perusahaan tercatat Rp12,01 triliun. Itu menjadikan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) Waskita menjadi 701% atau mencapai 7 kali.
Sementara total aset WSKT hanya sejumlah Rp96,32 triliun pada Juni 2023, turun 2% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp98,23 triliun.
(mfd/ggq)