Freeport kini tengah berusaha menyelesaikan permasalahan dan bekerja sama dengan ahli pihak ketiga serta penegak hukum.
"Solusi transisi tengah disusun dan dilaksanakan untuk mengamankan sistem informasi secepat mungkin," kata Freeport.
Harga saham Freeport langsung tergerus 2,5% di pasar saham New York.
Freeport adalah perusahaan tambang yang sahamnya tercatat di bursa dan menjadi salah satu yang terbesar dengan operasi tambang tersebar di Indonesia, Chili, Peru dan Amerika Serikat.
Perusahaan telah memproduksi 4,2 miliar pon atau 2,1 miliar kilogram kabel logam tahun lalu.
Serangan siber sebelumnya telah membuat perusahaan kakap kelabakan mencari jalan keluar agar tetap bisa menjalankan operasional. Produsen alumunium Norsk Hidro ASA pernah terkena serangan siber ransomware pada 2019, di mana sekitar 35.000 karyawan mereka harus dikunci dari jaringan perusahaan. Perusahaan itu bahkan harus menutup beberapa pabrik di Eropa dan Amerika.
Yang masih beroperasi harus memikirkan bagaimana menjalankan produksi tanpa komputer. Pada akhirnya insiden Norsk Hidro itu telah merugikan perusahaan lebih dari US$60 juta.
(bbn)
