Armada Cruise berjumlah 300 mobil dan tersebar di tiga kota, yaitu San Francisco, Austin dan Phoenix, rata-rata 1.000 perjalanan per hari. Terdapat ribuan orang yang telah masuk daftar antrean untuk mencoba kedua robotaxis tersebut.
“Hal ini merupakan sejarah besar, dimana kami memungkinkan untuk memperluas Waymo One di SF dan terus melayani pengguna,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan melalui email.
Sedangkan Cruise mengatakan bahwa kabar ini dapat membantu mengubah sistem transportasi yang “tidak aman”. “Kami akan terus bekerja sama dengan regulator, pelanggan pertama, dan pemangku kepentingan utama lainnya saat kami memperluas layanan kami dan menjangkau lebih banyak orang,” kata perwakilan Cruise.
Beberapa orang yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut menyatakan bahwa memperluas layanan taksi tanpa supir dapat berdampak baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Pada kendaraan konvensional sering kali kebutuhan semacam ini diabaikan, seperti berhenti tiba-tiba di pinggir jalan, menurut beberapa orang.
Sebagian lainnya mengatakan bahwa taksi otonom dapat menghilangkan diskriminasi dalam proses pemesanan kendaraan.
“Saya punya pengalaman, pengemudi layanan rideshare meninggalkan saya di jalan dan menolak untuk membuka pintu mobil mereka. Pengemudi dapat mendiskriminasi populasi yang rentan, termasuk orang aneh, orang kulit hitam, dan trans,” kata salah seorang warga kota Sean Durkin, kepada para komisioner dalam pertemuan tersebut.
Warga lain yang memberikan kesaksian bilang bahwa perluasan kendaraan otonom akan membuat jalanan kota menjadi lebih aman.
“Saya tidak perlu menebak-nebak apakah Cruise akan memutuskan untuk mengikuti peraturan lalu lintas hari ini,” kata Jason Stafford,warga San Francisco.
“Saya letih melihat keluarga saya berada dalam bahaya ketika kita memiliki solusi untuk bahaya yang disebabkan oleh pengemudi manusia.”
"Ini adalah tonggak sejarah besar yang memungkinkan kami untuk memperluas Waymo One di SF dan terus melayani Anda," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan melalui email. Cruise mengatakan bahwa ini akan membantu mengubah sistem transportasi yang "tidak aman".
"Kami akan terus bekerja sama dengan regulator kami, responden pertama, dan pemangku kepentingan utama lainnya saat kami memperluas layanan kami ke lebih banyak orang," kata perwakilan Cruise dalam sebuah pernyataan.
Beberapa orang yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut menyatakan bahwa memperluas layanan taksi tanpa pengemudi akan lebih baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan fis
ik. Kendaraan berbagi tumpangan yang dikemudikan oleh manusia sering kali mengabaikan kebutuhan untuk menjemput orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, seperti berhenti secara tiba-tiba di tepi jalan, kata beberapa orang. Sebagian lainnya mengatakan bahwa taksi otonom akan menghilangkan diskriminasi dalam proses pemesanan kendaraan.
"Saya pernah mengalami pengemudi layanan rideshare yang meninggalkan saya di jalan dan menolak untuk membuka pintu mobil mereka. Pengemudi dapat mendiskriminasi populasi yang rentan, termasuk orang aneh, orang kulit hitam, dan trans, jauh lebih banyak daripada komputer mana pun," ujar seorang warga kota Sean Durkin kepada para komisioner dalam pertemuan tersebut.
Warga lain yang memberikan kesaksian berpendapat bahwa perluasan kendaraan otonom akan membuat jalanan kota menjadi lebih aman.
“Saya tidak perlu menebak-nebak apakah. Cruise akan memutuskan untuk mengikuti peraturan lalu lintas hari ini. Saya lelah melihat keluarga saya berada dalam bahaya ketika kita memiliki solusi untuk bahaya yang disebabkan oleh pengemudi manusia,” kata warga San Francisco, Jason Stafford.
Di sisi lain, banyak pihak yang menentang perluasan kendaraan otonom. Alasannya mengancam pekerjaan, termasuk pengemudi berbasis aplikasi berbagi tumpangan, seperti Uber Technologies Inc. dan Lyft Inc. Kedua perusahaan juga berbasis di San Francisco.
Ancaman dari Robotaxis juga mengancam para pekerja layanan pengiriman. Sisanya berfokus apda faktor keamanan dan akuntabilitas kendaraan yang diberi izin oleh Waymo dan Cruise, atau produk lain, saat berkeliling kota.
“Saya mendorong Anda untuk memikirkan 3,5 juta pengemudi truk di Amerika Serikat, dan berpikir bahwa Cruise saat ini meluncurkan kendaraan pengiriman yang mereka sebut sebagai pengiriman tanpa supir dengan menggantikan peran supir delivery services, supir rute jarak jauh, dan berdampak pada mata pencaharian jutaan keluarga dan pekerja di Amerika,” kata penduduk kota Graham Isom selama kesaksian.
Keputusan tersebut memperluas bagaimana Waymo dan Cruise dapat beroperasi. Sebelum keputusan hari Kamis, Cruise hanya dapat mengenakan tarif di bagian kota yang terbatas, sementara menawarkan layanan gratis yang mencakup hampir seluruh semenanjung. Sementara Waymo tidak mengenakan tarif di San Francisco dan layanan publiknya tidak mencakup bagian timur laut kota.
Resolusi tersebut mengizinkan kendaraan otonom untuk beroperasi tanpa pengemudi pada siang atau malam hari, di seluruh kota San Francisco. Sebelumnya, kendaraan otonom dibatasi untuk beroperasi pada jam-jam tertentu, dalam kondisi cuaca tertentu, atau dengan pengemudi pengaman.
(bbn)