Logo Bloomberg Technoz

Penerimaan Migas Anjlok, 'APBN' Rusia Defisit Rp 376 Triliun

News
07 February 2023 05:23

Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok Kremlin)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok Kremlin)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Rusia melaporkan defisit anggaran pada Januari 2023 mencapai RUB 1,76 triliun atau sekitar US$ 25 miliar. Ini adalah defisit anggaran Januari terdalam sejak 1998.

Mengutip kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) 6 Februari 2023, US$ 1 setara dengan Rp 15.055. Jadi US$ 25 miliar ekuivalen Rp 376,37 triliun.

Penerimaan pajak migas anjlok 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara belanja melonjak 59% untuk membiayai perang di Ukraina. Demikian dilaporkan Bloomberg News.

Penurunan pendapatan pajak migas disebabkan oleh sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia. Terbaru, Uni Eropa melarang impor minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Negeri Beruang Merah. Sedangkan negara-negara G7 memberlakukan batas harga (price cap) terhadap minyak Rusia.

Penerimaan Pajak Migas Rusia (Sumber: Bloomberg)

Presiden Vladimir Putin meminta jajarannya untuk mencari solusi untuk mengatasi dampak negatif dari sanksi-sanksi tersebut. Saat ini, Kementerian Keuangan menetapkan pajak berdasarkan harga minyak Ural dari Argus Media.