Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengakui internal partainya mengalami gejolak selama dua tahun delapan bulan, atau  sejak kubu Moeldoko menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Maret 2021. Dia menyebutnya sebagai rencana kudeta atau pembegalan partai yang identik dengan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tersebut. 

"PK Moeldoko ini cukup mengganggu psikologis para kader partai Demokrat, dan kita juga tahu sekitar 2 tahun 8 bulan kami dibayang-bayangi oleh ancaman aktor-aktor pembegal partai," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (11/8/2023).

Gejolak tersebut akhirnya bisa terkendali usai Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari kubu Moeldoko, Kamis (10/8/2023). Putusan juga diketok pada hari yang sama dengan perayaan ulang tahun ke-45 putera pertama SBY tersebut.

"Berita baik ini diterima bertepatan pada hari ulang tahun saya sehingga menjadi kado terindah," Kata AHY.

Polemik ini berawal dari kekecewaan sejumlah kader dan pengurus senior Partai Demokrat usai AHY terpilih sebagai Ketua Umum partai tersebut, 15 Maret 2020. Mereka pun mengumpulkan dukungan dan menggelar konferensi luar biasa dengan memilih ketum tandingan yaitu Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.