Pasar akan tetap waspada terhadap yen dan dolar, dengan liburan nasional di Tokyo yang berpotensi meningkatkan volatilitas seiring berkurangnya volume. Selisih imbal hasil yang terus melebar antara Jepang dan AS membuat yen tetap lemah dan mendekati level yang memicu intervensi oleh kementerian keuangan tahun lalu.
Data inflasi AS yang dirilis Kamis sesuai dengan ekspektasi. Inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi mencatat kenaikan berturut-turut terkecil dalam lebih dari dua tahun, dan memberikan dukungan kepada aset berisiko.
Meski begitu, Gubernur the Fed San Fransisco Mary Daly, mengatakan kepada Yahoo! Finance bahwa bank sentral masih memiliki "lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan" untuk mengatasi kenaikan harga.
Dalam pasar mata uang, Indeks Spot Dolar Bloomberg tetap stabil setelah naik pada Kamis. Dolar AS diprediksi akan memperpanjang kenaikannya selama empat minggu, rekor terpanjang sejak Februari. Sementara itu, depresiasi dolar Australia yang terus berlanjut mulai menimbulkan kekhawatiran akan inflasi.
Saham
Futures S&P 500 naik 0,1% per pukul 12:22 siang waktu Tokyo. S&P 500 hampir tidak berubah.
Futures Nasdaq 100 naik 0,2%. Nasdaq 100 meningkat 0,2%.
S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%.
Hang Seng Hong Kong turun 0,7%.
Shanghai Composite turun 1,3%.
Futures Euro Stoxx 50 turun 0,3%.
Mata Uang
Bloomberg Dollar Spot Index hampir tidak berubah.
Euro hampir tidak berubah di US$1.0990.
Yen Jepang hampir tidak berubah di 144,70 per dolar.
Yuan China hampir tidak berubah di 7.2397 per dolar.
Dolar Australia naik 0,2% menjadi US$0.6525.
(bbn)