Logo Bloomberg Technoz

The Fed akan Tahan Bunga pada September, Tapi 'Perang' Belum Usai

Ruisa Khoiriyah
11 August 2023 10:40

Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)
Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laporan data inflasi Amerika Serikat pada Juli yang memperlihatkan tekanan harga di negeri itu semakin mereda, menguatkan ekspektasi pelaku pasar global bahwa akhir dari serial kenaikan bunga acuan semakin dekat.

Kerja agresif Federal Reserve (the Fed), bank sentral AS, menjangkar inflasi melalui kenaikan spartan bunga acuan sejak Maret 2022 lalu, berada di jalur yang tepat tanpa perlu menjatuhkan negeri itu dalam jebakan resesi yang mengkhawatirkan. 

The Fed diprediksi akan menahan bunga acuan di level saat ini 5,5% di sisa tahun dengan peluang terbesar 'pause' terjadi pada gelar Federal Open Meeting Committee pada 20 September nanti. Sementara pada FOMC November dan Desember, probabilitas the Fed mempertahankan bunga acuan terlihat lebih kecil.

Pejabat Fed terbelah

Pasca pengumuman data inflasi Juli semalam, Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly menyebut, data inflasi AS pada Juli yang landai bukan berarti menjadi kemenangan sudah di tangan the Fed dalam perang menaklukkan inflasi. 

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan the Fed berkomitmen penuh untuk membawa inflasi kembali ke target di 2%," katanya dalam wawancara bersama Yahoo! Finance seperti dilansir oleh Bloomberg News.