Logo Bloomberg Technoz

Nilai tukar rupiah kemarin menghadapi tekanan sepanjang hari akan tetapi berhasil menutup perdagangan dengan penguatan tipis ke level Rp15.185/US$ di tengah lesunya mayoritas valuta Asia menghadapi dolar AS.

Hari ini pemodal kembali menunggu data lanjutan dari Amerika Serikat, yaitu indeks harga produsen alias Producer Price Index (PPI). Konsensus pasar memperkirakan PPI Amerika Juli akan naik 0,2% dari capaian bulan sebelumnya 0,1%.

Aksi jual asing

Pasar saham domestik kemarin mencatat arus keluar modal asing yang sangat besar, tertinggi sejak Mei 2005, menurut catatan Bloomberg.

Pemodal asing mencatat nilai jual bersih sebesar Rp18,73 triliun pada perdagangan Kamis kemarin, setara US$1,18 miliar dan menjadi angka net sell terbesar oleh asing dalam 18 tahun terakhir.

Bukan cuma di saham, pemodal asing juga mencatat nilai jual bersih lebih tinggi dalam tiga hari terakhir pekan ini di pasar SBN, berdasarkan data Kementerian Keuangan. 

Fed tahan ekspektasi pasar

Presiden Fed San Francisco Mary Daly menyatakan, bank sentral masih perlu melakukan banyak pekerjaan untuk mengendalikan inflasi meskipun data inflasi Juli memperlihatkan tekanan harga semakin melandai.

Dalam wawancara dengan Yahoo! Finance, Daly menyebut, data inflasi Juli ssuai ekspektasi dan merupakan kabar bagus.

"Bukan titik data yang mengatakan kemenangan adalah milik kita. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan the Fed berkomitmen penuh untuk secara tegas membawa inflasi kembali ke target 2%," katanya, seperti diwartakan oleh Bloomberg News, Kamis malam (10/8/2023).

Pasar saham domestik kemarin mencatat arus keluar modal asing yang sangat besar, tertinggi sejak Mei 2005, menurut catatan Bloomberg.

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi menguat hari ini. Dengan target penguatan terdekat menuju Rp15.165-Rp15.130/US$ pada trendline garis ungu. Level resistance potensial selanjutnya terdapat Rp15.115/US$ hingga MA-100 yang jadi target optimis.

Adapun secara tren jangka pendek, rupiah berpotensi membentuk tren pembalikan arah dengan terbentur indikator trendline dan MA-200 nya pada level Rp15.219/US$ dan Rp15.245/US$ sebagai support terkuat.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Jumat 11 Agustus (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages