Logo Bloomberg Technoz

Bermodalkan Intra-Asean Trade, Ekonomi Asia Tenggara Bisa Sustain

Tara Marchelin
06 February 2023 19:29

Ilsutrasi bendera ASEAN. (Tangkapan layar via website asean.org)
Ilsutrasi bendera ASEAN. (Tangkapan layar via website asean.org)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia, negara-negara di Asia Tenggara bisa aja memfokuskan diri pada Intra-ASEAN Trade. Yaitu optimalisasi transaksi perdagangan antara sesama anggota ASEAN.

Hal ini dilakukan sebagai respon tren perlambatan permintaan barang dan jasa dari negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, atau bahkan Rusia. Pendapat ini disampaikan Fajar B. Hirawan, Ketua Departemen Ekonomi CSIS dalam forum Diskusi "Potret ASEAN Terkini di Kancah Global" seperti dilansir Senin (6/2/2023).

"Sebagai bentuk konkrit optimalisasi kawasan, ASEAN sebagai mitra strategis China dan Amerika, dan ditengah demand yang berkurang karena inflasi dan perlambatan ekonomi, saya rasa Intra-ASEAN trade share bisa dilakukan. Optimalisasi di kawasan (Asia Tenggara) saja dulu," ucap Fajar.

Meskipun diakui porsi transaksi belum dominan. Dalam catatan Fajar laju transaksi perdagangan baru mencapai 20%. "Amerika memang terbesar dalam hal investment di ASEAN, tapi antar negara ASEAN juga tidak kalah besar. Dengan kecenderungan resesi global, tahun 2021 ASEAN masih dapat tumbuh, kecuali Myanmar. Jadi optimalisasi di kawasan bisa. Kita kuat di kawasan, baik investasi dan perdagangan," terang Fajar.

 Apa yang terjadi saat ini, lanjut Fajar, bisa menjadi momentum penguatan ekonomi di Asia Tenggara, khususnya dalam hal menjaga stabilitas  dan ketahanan ekonomi. "Optimalisasi resources di kawasan itu sangat penting," tegas dia.